Matt Bellamy dari Muse Sebut Rock and Roll Sedang Sekarat
A
A
A
LONDON - Muse, yang akan menjadi salah satu penampil utama di Pyramid Stage di Festival Glastonbury pada Jumat (24/6/2016) waktu setempat, adalah salah satu band paling kondang asal Inggris selama lebih dari 10 tahun. Album terakhir mereka, Drones, memuncaki tangga album di Negeri Ratu Elizabeth itu saat dirilis tahun lalu.
Meskipun telah meraih sukses besar, pentolan band ini, Matt Bellamy, yakin bahwa band rock yang bermunculan harus berjuang untuk mengikuti kesuksesan para pendahulunya. Ini karena, menurut Matt, rock and roll tradisional telah menjadi genre yang sekarat.
“Dengan rasa pertengahan abad 20 yang tradisional, saya rasa kami mungkin salah satu band rock terakhir. Istilah rock star dipakai dengan begitu longgarnya sekarang. Tak perlu membawa gitar, cukup dengan laptop, kalian bisa disebut bintang rock,” papar Matt kepada The Telegraph.
Salah satu band yang telah meninggalkan musik rock berbasis gitar adalah Coldplay, yang juga akan tampil di festival Glastonbury. Keputusan perubahan basis musik Coldplay itu disebut Matt menarik tapi dia tidak mau mengeksplorasinya.
“Coldplay telah melakukan pekerjaan yang menarik dengan benar-benar berubah dari instrumen tradisional menjadi sesuatu yang hampir sepenuhnya elektronik. Kami berusaha menjaga sebuah kombinasi. Saya kira kami telah melambaikan bendera kemanusiaan sedikit lebih lama dari sebagian besar orang,” tutur musikus berusia 38 tahun itu.
Terkait penampilan mereka di Glastonbury, Matt mengaku sudah tidak sabar lagi ingin tampil. Tapi, dia memprediksi, Muse bakal mengalami insiden yang akan mengganggu set mereka.
“Panggung itu bukan milik kalian. Akan ada banyak komponen yang yang tidak bisa diprediksi dan di luar kendali, jadi tidak ada yang harus disalahkan kalau ada yang salah, yang mana pasti terjadi,” kata Matt.
Sebelum Matt menyatakan rock and roll sedang sekarat, basis Red Hot Chili Peppers, Michael “Flea” Balzary, juga mengungkapkan hal yang sama. Baginya, musik rock telah mati.
Pernyataan itu diungkapkan Flea saat diwawancarai gitaris Pearl Jam, Mike McCready, di Pearl Jam Radio. Saat itu, dia mengatakan, rock adalah bentuk yang sudah mati dalam banyak cara.
“Saya ingat begitu senang karena kami bisa bermain bersama (Pearl Jam) dan Smashing Pumpkins, karena itu adalah masa yang menyenangkan bagi musik rock. Banyak waktu, terutama sekarang-sekarang ini, saya melihat musik rock adalah bentuk yang sudah mati dalam berbagai cara. Tidak ada yang bisa diambil dari kami dan Pearl Jam karena jelas saya yakin kita adalah band yang relevan yang muncul dengan energi yang sebenarnya,” tutur Flea.
Flea pun mengingat masa-masa ketika dia melontarkan niatnya untuk masuk sebuah band. Saat itu, dia disebut orang gila yang tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Saat itu, saya seperti bilang persetan, saya tidak peduli, ini yang ingin saya lakukan, ini berarti semua bagi saya, saya menemukan rumah. Saya memang aneh, gila, anak penyendiri semasa hidup saya. Dulu, saya adalah anak yang biasa kalian sebut banci di SMA, punk rock memberikan rumah bagi saya,” beber basis nyentrik itu.
Tapi, apa yang dia rasakan saat itu, justru berseberangan dengan apa yang terjadi sekarang. Terutama, pada cara orang untuk bisa masuk ke dunia rock and roll.
“Sekarang, ketika kalian memutuskan mau masuk band rock, itu jadi seperti, ‘Wah, hebat, ayo cari konsultan pencitraan dan seorang pengacara dan manajer, dan ayo lihat apa yang bisa kita lakukan di sini. Ini adalah peluang cari uang yang hebat untuk kamu, nak’,” ucap Flea. Red Hot Chili Peppers baru saja meluncurkan album baru mereka, The Getaway, pekan lalu.
Meskipun telah meraih sukses besar, pentolan band ini, Matt Bellamy, yakin bahwa band rock yang bermunculan harus berjuang untuk mengikuti kesuksesan para pendahulunya. Ini karena, menurut Matt, rock and roll tradisional telah menjadi genre yang sekarat.
“Dengan rasa pertengahan abad 20 yang tradisional, saya rasa kami mungkin salah satu band rock terakhir. Istilah rock star dipakai dengan begitu longgarnya sekarang. Tak perlu membawa gitar, cukup dengan laptop, kalian bisa disebut bintang rock,” papar Matt kepada The Telegraph.
Salah satu band yang telah meninggalkan musik rock berbasis gitar adalah Coldplay, yang juga akan tampil di festival Glastonbury. Keputusan perubahan basis musik Coldplay itu disebut Matt menarik tapi dia tidak mau mengeksplorasinya.
“Coldplay telah melakukan pekerjaan yang menarik dengan benar-benar berubah dari instrumen tradisional menjadi sesuatu yang hampir sepenuhnya elektronik. Kami berusaha menjaga sebuah kombinasi. Saya kira kami telah melambaikan bendera kemanusiaan sedikit lebih lama dari sebagian besar orang,” tutur musikus berusia 38 tahun itu.
Terkait penampilan mereka di Glastonbury, Matt mengaku sudah tidak sabar lagi ingin tampil. Tapi, dia memprediksi, Muse bakal mengalami insiden yang akan mengganggu set mereka.
“Panggung itu bukan milik kalian. Akan ada banyak komponen yang yang tidak bisa diprediksi dan di luar kendali, jadi tidak ada yang harus disalahkan kalau ada yang salah, yang mana pasti terjadi,” kata Matt.
Sebelum Matt menyatakan rock and roll sedang sekarat, basis Red Hot Chili Peppers, Michael “Flea” Balzary, juga mengungkapkan hal yang sama. Baginya, musik rock telah mati.
Pernyataan itu diungkapkan Flea saat diwawancarai gitaris Pearl Jam, Mike McCready, di Pearl Jam Radio. Saat itu, dia mengatakan, rock adalah bentuk yang sudah mati dalam banyak cara.
“Saya ingat begitu senang karena kami bisa bermain bersama (Pearl Jam) dan Smashing Pumpkins, karena itu adalah masa yang menyenangkan bagi musik rock. Banyak waktu, terutama sekarang-sekarang ini, saya melihat musik rock adalah bentuk yang sudah mati dalam berbagai cara. Tidak ada yang bisa diambil dari kami dan Pearl Jam karena jelas saya yakin kita adalah band yang relevan yang muncul dengan energi yang sebenarnya,” tutur Flea.
Flea pun mengingat masa-masa ketika dia melontarkan niatnya untuk masuk sebuah band. Saat itu, dia disebut orang gila yang tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Saat itu, saya seperti bilang persetan, saya tidak peduli, ini yang ingin saya lakukan, ini berarti semua bagi saya, saya menemukan rumah. Saya memang aneh, gila, anak penyendiri semasa hidup saya. Dulu, saya adalah anak yang biasa kalian sebut banci di SMA, punk rock memberikan rumah bagi saya,” beber basis nyentrik itu.
Tapi, apa yang dia rasakan saat itu, justru berseberangan dengan apa yang terjadi sekarang. Terutama, pada cara orang untuk bisa masuk ke dunia rock and roll.
“Sekarang, ketika kalian memutuskan mau masuk band rock, itu jadi seperti, ‘Wah, hebat, ayo cari konsultan pencitraan dan seorang pengacara dan manajer, dan ayo lihat apa yang bisa kita lakukan di sini. Ini adalah peluang cari uang yang hebat untuk kamu, nak’,” ucap Flea. Red Hot Chili Peppers baru saja meluncurkan album baru mereka, The Getaway, pekan lalu.
(alv)